Pages

Kamis

Air Mata Itu Membasahi Pipi

Malam begitu larut. 'Teng, teng, teng..' Suara penjual skuteng lewat di depan Rumah Amalia. Seorang Ibu nampak sedang berbincang dengan istri saya. Air matanya membasahi pipi. Beliau bercerita bahwa suami adalah orang yang aktif dalam kegiatan sosial keagamaan. 'Dulu ayahnya mengasuh 3 anak yatim, eh..sekarang anaknya yang menjadi anak yatim.' Beberapa kali nampak mengusap air matanya yang tak kuasa dibendungnya.

Suaminya meninggal beberapa waktu yang lalu, seorang aktifis masjid. Kesolehannya banyak dikenal masyarakat. Ketika suami tercinta meninggal dunia bukan hanya tetangga dan juga teman sekantornya namun juga orang yang dekat dengannya juga hadir turut berduka merasakan kehilangannya.

Air mata itu membasahi pipi. Air mata kebanggaan seorang istri karena suami yang sholeh dan peduli terhadap lingkungan. Ucapannya ternyata menggetarkan hati kami. Kami tak kuasa untuk menahan perih dihati apa yang dirasakan olehnya. Duka seorang istri yang kehilangan suami tercinta. Dalam doa kami memanjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

"Ya Allah, air mata kami sudah kering. Jadikanlah kedukaannya menjadi kebahagiaannya, tabahkan hatinya, kuatkan imannya. Terimalah suami tercintanya disisiMu yang terindah Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim.'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

please write here

Search